Kamis, 27 Agustus 2009

Tersedot kloset


Pesawat Boeing 767 Sydney – Jakarta yang saat itu mengangkut 165 penumpang terbang dengan mulusnya. Siang itu udara cerah. Awan putih berada jauh di bawah pesawat.

Penerbangan selama 7 jam nonstop itu terasa membosankan karena film yang ditayangkan di layar tengah kurang menarik. Majalah yang terletak di bagian seat di depanku sudah kulihat berulang kali. Aku sudah bolak-balik sebanyak 2 kali ke Toilet yang berada di tengah pesawat. Ukuran Toilet yang hemat tempat ini, sangat bermanfaat bagi para penumpang. Jumlah Toilet ada 6 buah, 3 di tengah pesawat dan 3 dibelakang pesawat.

Setelah santap siang disajikan para penumpang sibuk dengan masing-masing aktifitas. Ada yang melihat film, ada yang mendengarkan siaran radio FM melalui headset ada yang melihat majalah, ada yang melamun, ada yang ngobrol sesama teman seperjalanan dan bayak pula yang tertidur.

Aku yang mendapat seat dekat Toilet di tengah pesawat tiba-tiba mendengar suara ribut-ribut dari salah satu Toilet tersebut. Terdengar suara “Help, help”. Pintu Toilet sedikit terbuka.
Salah satu Pramugari menghampiri Toilet dan bertanya “What happen, Sir” kepada seorang Bule yang berada di dalam Toilet itu.
“Your Toilet bite me. I can’t stand up. Help me please” kata orang Bule setengah baya itu.
2 orang Pramugara berusaha membantu mengangkat orang itu yang dalam posisi duduk. Usaha mereka tidak berhasil.

Rupanya kejadian seperti itu bukan yang pertama kalinya terjadi. Setelah buang air besar dan kecil serta membersihkan diri dengan kertas Tissue yang banyak tersedia, pengguna Toliet seharusnya berdiri terlebih dahulu, menutup Toliet dengan penutup Toilet, kemudian menekan tombol Flush. Tenaga mesin jet pesawat akan menyedot semua kotoran yang ada di dalam Toliet. Rupanya pria tadi setelah membersihkan diri, dalam posisi masih duduk, ia sudah menekan tombol Flush. Dengan demikian kedua bokongnya tersedot hisapan mesin dan sulit dilepaskan.

Seorang Parmugari berkata kepada salah seorang rekannya “Give him some Bir.”
Pria itu disuruh minum Bir sebanyak-banyaknya sampai ia mabuk. Dalam keadaan mabuk, usaha mengangkat badan pria itu dilakukan lagi. Dengan sudah payah, akhirnya badan pria itu dapat terlepas dari Toilet. Pria itu tidak terasa kesakitan akibat ia sedang mabuk berat.

Oleh Pramugara, pria itu diantar kembali ke seatnya. Isterinya yang menduduki seat di sebelahnya rupanya tertidur ketika peristiwa yang menghebohkan itu terjadi dan terbangun ketika sang suami di dudukkan oleh Pramugara. Melihat suaminya tertidur, iapun melanjutkan tidurnya tanpa mengetahui bahwa sang suami telah mengalami kecelakaan kecil di dalam Toilet pesawat.-



3 komentar:

  1. Wah dokter Pramana punya rumah baru ya, ato cuma suasana nya yang baru :roll: . Btw, aq gak bisa membayangkan klo pas ke sedotnya sebelum (maaf) cebok :shock: .

    BalasHapus
  2. Saya kebetulan terbang tengok putra dan putri kami yang bekerja di Sydney.

    Pengalaman yg menarik lalu saya posting di blog. he..he..

    BalasHapus
  3. Kebetulan kami tengok putra dan putri kami yang bekerja di Sydney.

    Kalau ada pengalaman yang menarik, saya posting ke Blog. he..he..

    BalasHapus